Manfaat Mengajarkan Konsep Memberi dan Menerima Bagi Tumbuh Kembang Anak

  • Home
  • Articles
  • Manfaat Mengajarkan Konsep Memberi dan Menerima Bagi Tumbuh Kembang Anak

Sekolah merupakan salah satu wadah bagi anak usia dini untuk mendapatkan stimulasi tumbuh kembang yang baik. Stimulasi tumbuh kembang pada anak dapat dilakukan dengan cara bermain, berbicara, bernyanyi dan berinteraksi. Dengan adanya aktivitas sederhana yang dilakukan dapat merangsang perkembangan pada anak secara dini. Salah satu aktivitas sederhana yang dapat dilakukan di sekolah adalah mengajarkan konsep memberi dan menerima. Hal ini dikarenakan, pada rentang usia 3-5 tahun, merupakan rentang usia yang tepat dimana pada rentang usia ini anak sudah mulai banyak bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Pada rentang usia ini, anak-anak juga sudah dapat lebih menangkap apa yang diajarkan oleh orang dewasa dan menirunya (mengikutinya).

Banyak manfaat yang didapatkan melalui aktivitas sederhana dengan konsep memberi dan menerima. Selain merangsang tumbuh kembang anak, juga dapat melatih anak agar memiliki rasa empati sejak dini. Menurut pakar psikologi, empati adalah salah satu faktor yang ada di dalam EQ (Kecerdasan Emosional) yang penting dimiliki oleh seorang anak di samping IQ (Kecerdasan Intelektual). Dengan empati yang dilatih atau diasah, maka anak dapat lebih tangguh di masa depan dalam menghadapi tantangan hidup bahkan menjadi pribadi yang peduli dan memahami sesama. Manfaat lainnya dari mengajarkan konsep memberi dan menerima pada anak adalah menumbuhkan sikap bersyukur dengan apa yang dimilikinya ataupun diberikan oleh orang lain.

Aktivitas sederhana dengan konsep memberi dan menerima yang dapat dilakukan di sekolah yaitu kegiatan tukar kado. Kegiatan tukar kado ini juga dapat menjadi kegiatan yang membangun suasana kebersamaan dan persahabatan di antara teman sebaya. Pada Jumat, 10 Januari 2025, suasana penuh keceriaan terasa di CMC School. Para siswa dari Playgroup, Kindergarten A, dan Kindergarten B berkumpul untuk mengikuti kegiatan tukar kado yang telah dinanti-nantikan. Tak hanya siswa, para guru juga turut berpartisipasi dalam acara tukar kado ini, yang semakin memeriahkan acara.

Sejak pukul 08.00 WIB, suasana sekolah sudah ramai dengan kehadiran anak-anak yang membawa kado masing-masing. Acara dimulai dengan circle time, yaitu kegiatan berkumpul dan bernyanyi bersama yang bertujuan untuk saling berinteraksi dan membangun keakraban. Moment ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk saling berkenalan lebih dekat satu sama lain sebelum acara utama dimulai.

Kado yang dibawa oleh masing-masing anak dan guru dikumpulkan dan diberi nomor urut. Acara tukar kado pun dimulai dengan setiap anak dan guru mengambil nomor secara acak untuk menentukan kado mana yang akan mereka terima. Setelah semua peserta mendapatkan kado, tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu, yaitu membuka kado bersama-sama. Tawa dan sorak gembira pecah saat setiap anak membuka kado yang mereka terima. Ada yang mendapatkan mainan, buku, alat tulis, dan berbagai hadiah menarik lainnya. Para guru pun tak kalah antusias saat membuka kado yang mereka terima, menambah suasana meriah. Semua orang tampak menikmati momen kebersamaan yang penuh keceriaan ini.

Melalui kegiatan tukar kado ini, secara tidak langsung konsep memberi dan menerima ditanamkan di dalam diri anak-anak. Mereka juga diajarkan untuk menghargai pemberian orang lain yaitu hadiah yang mereka terima meskipun barang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Para guru memberikan pengertian bahwa kebahagiaan tidak hanya datang pada saat menerima sesuatu, tetapi juga saat memberikan sesuatu kepada orang lain. “Kami sangat senang melihat antusiasme anak-anak dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat positif bagi perkembangan mereka,” ujar salah satu guru di CMC School. Kegiatan tukar kado ini menjadi salah satu momen yang tak terlupakan bagi para siswa dan guru CMC School. Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan foto bersama dengan menunjukkan kado yang diterima oleh setiap anak.